@article{Keraf_2013, title={Fritjof Capra Tentang Melek Ekologi Menuju Masyarakat Berkelanjutan}, volume={12}, url={https://journal.driyarkara.ac.id/index.php/diskursus/article/view/118}, DOI={10.36383/diskursus.v12i1.118}, abstractNote={<p><strong>Abstract</strong>: The global environmental crisis and resulting disasters today have threatened life in general, especially human life. According to Fritjof Capra, one feasible solution to this global environmental crisis is to build sustainable human communities based on what he calls ecological literacy. Ecological literacy itself stands for our ability to understand the principles of organization common to all living systems and is used as a guideline for creating sustainable human communities. Capra underlines the need to redesign our communities, including our educational communities, business communities, political communities and all aspects of our daily life, so that the principles of ecology become principles of all our human communities. For Capra, the implementation of such a sustainable society is possible to achieve through the so-called eco-design, which is both scientifically and technically feasible. Nonetheless, the success of the major project to develop a sustainable eco-literate society does not simply depend on the individual awareness of eco-literacy. It also depends on the political will of the government to issue public policies—including legislation—to force all stakeholders to act in accordance with, and based on, ecoliteracy.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keywords</strong>: Ecological literacy, ecological principles, sustainable human community, eco-design, sautopoesis dissipative systems, natural capital.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong>: Krisis dan bencana lingkungan hidup global telah mengancam kehidupan pada umumnya, termasuk kehidupan manusia. Menurut Fritjof Capra, salah satu solusi untuk mengatasi krisis dan bencana lingkungan hidup global itu adalah dengan membangun masyarakat manusia yang berkelanjutan berdasarkan apa yang disebutnya sebagai melek ekologi, yaitu kemampuan kita untuk memahami prinsip-prinsip pengorganisasi yang berlaku pada semua sistem kehidupan dan menggunakannya sebagai pedoman dalam menciptakan masyarakat yang berkelanjutan. Capra sangat menekankan perlunya merancang ulang komunitas-komunitas kita, termasuk komunitas pendidikan, komunitas bisnis, komunitas politik, dan seluruh kehidupan kita sehari-hari, agar prinsip-prinsip ekologis tersebut diwujudkan sebagai prinsip dari komunitas-komunitas tersebut. Bagi Capra, implementasi dari masyarakat berkelanjutan seperti itu dapat dicapai melalui apa yang disebutnya sebagai rancang bangun ekologis (eco-design) yang secara ilmiah dan teknis sangat layak diterapkan. Hanya saja, keberhasilan proyek besar membangun masyarakat berkelanjutan berdasarkan melek ekologi ini tidak hanya bergantung pada kesadaran moral individu akan melek ekologi di atas. Keberhasilan proyek besar itu juga sangat bergantung pada kemauan politik pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan publik—termasuk undang-undang—guna memaksa semua pemangku kepentingan untuk bertindak sesuai dengan dan berdasarkan kesadaran ekologis tadi.</p> <p><strong>Kata-kata Kunci</strong>: Melek ekologi, prinsip-prinsip ekologi , masyarakat berkelanjutan, rancang bangun ekologis, sistem autopoesis disipatif, modal alam.</p&gt;}, number={1}, journal={DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA}, author={Keraf, A. Sonny}, year={2013}, month={Apr.}, pages={54-81} }