Unsur-unsur Epistemologi ‘Proto-Nyaya’ dalam Bhagavad-Gita

Epistemological Elements of 'Proto-Nyaya' in the Bhagavad Gita

  • Jeffrey W. Jacobson (Independen Reasearcher, Norfolk, Massachusetts, USA) Independent Researcher, Massachusetts, USA
Keywords: Bhagavad-Gita, Nyaya epistemology, pramana, practical knowledge, literature as philosophy

Abstract

The Bhagavad-Gita, as a multivalent text, has been a source of inspiration for all areas of Indian thought. This paper identifies elements in the Bhagavad-Gita which may have influenced the formation of Nyaya philosophy in the centuries after it was written. Part one of the paper reviews Nyaya epistemology as a whole, focusing on aspects that play an important role in the Bhagavad-Gita: perception (pratyaksa), inference (anumana), ‘syllogism’, verbal utterance (sabda) and the practical orientation of knowledge. The second part shows how those aspects appear in the text of the Bhagavad-Gita. In praticular, Krishna relies on a number of techniques in convincing Arjuna of his obligation as a ksatria which would later be formalized in Nyaya philosophy as pramana or methods of knowing. As a whole, the Bhagavad-Gita also emphasizes the Nyaya view that knowledge is only useful insofar as it helps the knower achieve a particular goal. This paper does not, and has no pretention to prove the existence of a direct line of influence connection the Bhagavad-Gita and Nyaya philosophy; readers will instead gain an appreciation of the shared cultural context which gave rise to both of these forms of Indian thought.

Abstrak

Bhagavad-Gita, sebagai teks yang multitafsir, telah menjadi sumber inspirasi bagi segala pemikiran India. Makalah ini mengidentifikasikan unsur-unsur dalam Bhagavad-Gita yang mungkin memengaruhi pembentukan filsafat Nyaya selama beberapa abad setelah Bhagavad-Gita ditulis. Bagian pertama makalah meringkas epistemologi Nyaya secara keseluruhan dengan berfokus pada aspek-aspek yang memainkan peran penting dalam Bhagavad-Gita: persepsi (pratyaksa), penyimpulan (anumana), ‘silogisme’, saksi verbal (sabda), dan orientasi praktis pengetahuan. Bagian kedua memperlihatkan bagaimana aspek-aspek tersebut muncul dalam teks Bhagavad-Gita. Secara khusus, Krishna mengandalkan berbagai teknik dalam meyakinkan Arjuna akan kewajibannya sebagai ksatria yang kemudian diformalkan dalam filsafat Nyaya sebagai pramana atau sarana pengetahuan. Secara keseluruhan, Bhagavad-Gita juga menekankan pandangan Nyaya bahwa pengetahuan hanya berguna sejauh dapat membantu si penahu mencapai tujuan tertentu. Makalah ini tidak dapat membuktikan adanya garis pengaruh langsung yang menghubungkan Bhagavad-Gita dengan filsafat Nyaya; namun, kita tetap dapat mengapresiasi suatu ‘kemiripan keluarga’ di antara keduanya yang menunjukkan kekayaan konteks kebudayaan yang menghasilkan kedua buah pemikiran peradaban India ini.

Published
2022-10-06
How to Cite
Jacobson, J. W. (2022). Unsur-unsur Epistemologi ‘Proto-Nyaya’ dalam Bhagavad-Gita : Epistemological Elements of ’Proto-Nyaya’ in the Bhagavad Gita. DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA, 18(2), 133-150. https://doi.org/10.36383/diskursus.v18i2.317