Konsep Negara Utama Al-Farabi Dan Relevansinya

  • Sunaryo (Universitas Paramadina, Jakarta, Indonesia) Fakultas Falsafah dan Peradaban, Universitas Paramadina

Abstract

Abstrak: Dalam artikel ini penulis mengeksplorasi gagasan kota utama yang  diajukan  oleh  Abu  Nashr al-Farabi  (870-950 M), seorang filsuf Muslim di abad ke-10. Gagasan al-Farabi mengenai kota utama banyak penulis ambil  dari  karya  utamanya yang  sangat terkenal, Mabdi r Ahl al-Madinah al-Fdhilah yang  secara  harafiah berarti  “Dasar-dasar Pandangan Warga  Kota Utama.” Pandangan al-Farabi dalam karya  ini banyak dipengaruhi oleh dua filsuf Yunani, yakni Plato dan Aristoteles. Kota utama adalah kota  yang  warganya mengerti hakikat kebenaran (teoritis)  dan  juga  memiliki kemampuan bertindak secara  moderat (tawassuth) dengan mempertimbangkan tempat, waktu, pelaku dan juga alasan mengapa hal itu perlu dilakukan (phronesis). Keutamaan ini bisa mengantarkan para warganya untuk mencapai kebahagiaan (al-sa’dah). Kebahagiaan adalah tujuan hidup yang paling utama dan paling tinggi bagi manusia. Bagi al-Farabi,  dalam upaya mewujudkan kota  utama, peran filsuf raja menjadi sangat penting karena dia yang akan mendidik para warga untuk mengerti dan bisa bertindak sesuai dengan nilai-nilai keutamaan.

 

Kata-kata Kunci:  Kota utama, kebahagiaan, emanasi, neoplatonisme, penyatuan, phronesis.

 

Abstract: In this article  I will explore  al-Farabi’s idea  of virtuous city. Abu Nashr Al-Farabi  is a Muslim  philosopher who lived in 870 to 950. The idea of virtuous city much refers to his master piece, Mabdi r Ahl al-Madnah al-Fdhilah, which literally means “the principles of the views  of citizens in virtuous city.” Al-Farabi’s concept  of virtuous city in this book  is much  influenced by two  Greek  philosophers, i.e. Plato  and Aristoteles. The virtuous city is the city in which  the virtuous citizens live. The virtuous citizens are those who understand the nature of truth and have virtuous character (phronesis). This virtue will carry the citizens to happiness (al-sa’  dah). The happiness is the ultimate goal for all human beings. According to al-Farabi, to make virtuous city happen, the role of philosopher-king is very important. He will teach and educate the people to understand the nature of truth and  act in accordance with  virtuous character.

 

Keywords:  Virtuous  City, happiness, emanation, Neoplatonism, union, phronesis.

Published
2018-04-09
How to Cite
Sunaryo. (2018). Konsep Negara Utama Al-Farabi Dan Relevansinya. DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA, 17(1), 55-78. https://doi.org/10.36383/diskursus.v17i1.183